Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puisi
estafet ini adalah puisi yang kami buat secara berlanjut. Puisi ini kami persembahkan
untuk semua pramuda 16 FLP Jakarta beserta seluruh crew FLP Jakarta yang telah
berbaik hati mengurus semua keperluan berlangsungnya pramuda 16 FLP Jakarta.
Terimakasih.
·
Ayam Goreng dalam Lingkaran
Oleh: Rosika Azahra
Ayam
goreng itu berkilauan
Menyembul
dari wadahwadah styrofoam yang silau terkena mentari yang menantang
Di bawah
daun-daun yang terkantuk oleh gumam angin
Dalam
lingkar yang menguat sebuah ikatan
Ada
berjuta kata yang terungkap
:Persaudaraan
Semangat
adalah satu amunisi yang mampu membumbungkan mimpi bersama
Harapan
bersama. Tekad bersama.
Hidup
kita, langkah kita adalah sebuah arti!!
Bahwa kita
adalah para pejuang mimpi
Yang tak
lelah dan tak akan lelah untuk terus meniti.
Ayam
goreng itu berkilauan dalam lingkaran
Mengundang
iri pada kucing-kucing yang kelaparan
Mengungkap
sebuah arti perkenalan.
Jakarta,
03 Juni 2012
·
Puisi ini kemudian dilanjutkan oleh
Selvi Ermawati,
sebuah
wadah untuk belajar.
sebagiannya
menjadikan wadah itu sbg tangga mimpi utamanya.
sebagian
lainnya menjadikan wadah itu sbg jembatan untuk meraih mimpi lainnya.
jika mimpi
itu teramatlah berat, semoga bahu2 yg bertemu itu mampu menjadi penopangnya.
saat mimpi
itu menemui ujungnya, semoga syukur tak terlupa
bahwa kita
pernah dipertemukan dalam goresan demi goresan tinta.
tak ada
perjuangan yg mudah, oleh karenanya sedikit orang yg mau mengambil letihnya.
tak ada
perjuangan besar dg jalan pendek, oleh karenanya waktu tak pernah berkata
ulang.
setiap
detik perjumpaan kita kelak menjadi senyum indah saat sukses ada di genggaman
kita.
09 Juni
2011
- Oleh : Hiraqo Isti
Tahukah
engkau, ada bimbang yang menderaku nyaris sempurna
Saat ku
sadar waktu terindah itu akan pergi
Meski
sejatinya rasa itu tersimpan didalam hati
Meski ku
tau, lantunan doa-doa itu akan selalu iringi
Setiap
jejak langkah
Menggenapkan
setiap mimpi yang kita miliki
Maka...
Ijinkan
aku mematri semuanya disni
Di dinding
hati dalam bingkai imagi
Ijinkan aku,
menganggumu
Saat aku
tergugu dalam rindu
Ijinkan
aku temuimu masih dalam mimpi yang sama
Karena
hadirmu buatku percaya
Cinta ,
Semua rasa yang ada dan
Mimpi itu
Nyata...nyata...nyata
Maka
segeralah rengkuh Dia
09
Juni 2012
·
Oleh : Damar Sang Pengembara
**Meski
mimpi itu kini masih berupa benih-benih yang brsemayam di wadah styrofoam..
Namun
panas sengat matahari siang itu bagai sengatan semangat untuk dapat
mengeluarkan benih itu dari wadahnya..
Yang
kemudian menumbuhkan akar-akar keyakinan yang kuat utuk terus tumbuh dan
semakin besar..
Seperti
kokohnya pohon besar yang berdiri menaungi lingkaran persahabatan di bawahnya..
Dimana
setiap harapan telah di tulis pada lembaran daun yg dikumpulkan dalam bungkus
ketulusan doa bersama..
Memohon
Agar setiap sayap-sayap mimpi itu sanggup menemukan angin nya untuk dapat
terbang membumbung tinggi menyentuh langit..
Dan
suatu saat nanti sayap-sayap mimpi itu akan membawa sang jiwa menuju tempat
terindah.. Tempat dimana semua harapan menjelma menjadi suatu yang nyata.**
Amiiin..
*terima
kasih sobat..
Dapat
mengenal wajah kalian merupakan lingkaran indah anugerah yg sulit untuk di
lupakan..
10 Juni
2012
- Oleh : Saka Mukti
Saat tubuh
terbaring lemah
Saat Raga
tak mampu menembus ruang
Yakinkan
diri untuk selalu menjaga niat
Yakinkan
harapan tetap menyalakan semangat
Mimpi-mimpi
itu akan terus merasuk dalam setiap molekul aliran darah
Tak akan
ada kata untuk menyerah
Tak akan
ada kata untuk berhenti
Karena
telah terpatri dalam-dalam
Sebuah
harapan yang akan membawa menembus keterbatasan
Kesuksesan
berawal dari sebuah kesiapan
Maka
bersiaplah
Sebab tak
ada kesuksesan yang dicapai dengan mudah
Maka
berjuanglah
Suatu saat
jika sayap-sayap itu telah mengantarmu kelangit yang tinggi
Ketempat
dimana mimpi menjadi nyata
Berteriaklah
pada dunia
Kabarkan
pada dunia
Bahwa
engkau ada dengan kebanggaanmu
10 Juni
2012
- Oleh : Aisy Az Zahra
tetapkan
satu tujuan, pastikan arah impian
buanglah
keraguan
lepaskan
belenggu ketakutan
tumbuhkan
keberanian
yakin dan
percayalah kita ada untuk menjadi penulis masa depan
penggerak
perubahan
10 Juni
2012
- Harapan
Oleh: Agus Setiawan
Wajah-wajah
inilah yang dicemburui malaikat
Wajah-wajah
kemanusiaan
Seperti embun pertama kali tercipta
Seperti
cahaya pendaran surga
Seperti
laron-laron kecil
Yang
menerbangkan tubuhnya pada lidah sang lilin
Itulah
cinta, kata Rumi.
Pada
tangan-tangan kecil mereka
Akan
ditulis sejarah bangsa ini
Lewat mata
ketiga, diluar istana.
Biarkan
pena-pena masa depan menyambut mereka
Biarkan para
malaikat mencatat mimpi-mimpi mereka
Karena
hasil akhir itu
Bukan
engkau, mereka atau kita yang menentukan
Semua
bermuara pada Dia.
Aku
berlari bersama mimpi
Aku
berkelana bersama angan
Beringin
tua; kaulah saksi kami.
Jakarta,
15 Juni 2012
- Oleh : Haya Nufus
Apa
yang tak terentas dari tajamnya sebuah kata serupa mimpi
Seperti
segala ‘celoteh’mu yang meniupkan cemburuku
Dalam
lingkaran itu kueja nama kurekam wajah
Satu..
satu...
15 Juni
2012
- Oleh : Lily Azkiya
Terik
matahari siang itu tak dapat lunturkan semangat kebersamaan yang terpatri
sebelumnya. Duduk melingkar di bawah naungan pohon tua yang bersahaja,
mengobrol riang dalam suasana siang yang tenang, hembusan angin temani kami,
satu-satu daun-daun terlepas dari dahannya, jatuh di atas jiwa-jiwa pengembara
milik pramuda para penulis muda.
Perlahan
lembaran-lembaran buku dibuka, ceritakan kisah para pengembara, juga mimpi dan
asa milik mereka, kami. Tinta-tinta di tuangkan dalam lembar-lembar putih tanpa
noda. Sisakan jejak angan juga harapan yang kelak terwujud di atas langit.
Di
langit biru yang tenang, jutaan awan beriringan berjalan menaungi kami di balik
kanopi-kanopi pohon yang rindang, sedangkan sesaat mentari mengintip di
cela-cela dedauanan yang rimbun, sinarnya hangatkan kami dalam lingkaran
persaudaran yang perlahan menguat seiring kisah yang terus bergulir.
Saling
dekat dan bertukar angan, tentang cita yang masih dalam Kristal-kristal mimpi,
saling genggam dan menguatkan “ingin” yang secuil…
17 Juni
2012
·
Epilog
Untuk
sebuah nama bernama cita-cita
"Kawan,setinggi-tinginya cita-
cita,
ingat! ada yang lebih tinggi dari itu.
Bawalah
Allah selalu dalammenggapai cita-citamu.."
Jakarta,
21 Juni 2012
Pramuda 16
FLP Jakarta